Nenek berusia 150 tahun Mampu berjalan tanpa tongkat
Nek Aisyah alias Nek Panton (150) warga Desa Kumbang, Kecamatan Syamtalira Aron Aceh Utara, tertua di Indonesia dan Aceh.
Aisyah binti Lambot, warga Dusun Lhok Desa Kumbang Kecamatan Syamtalira Aron, Aceh Utara, kini diperkirakan telah berusia 150 tahun. Namun, kondisinya masih sehat dan ia bisa berjalan tanpa harus menggunakan tongkat. Jika perkiraan umur itu benar, nenek yang sering dipanggil Nek Panton itu kemungkinan akan menjadi wanita tertua di Aceh dan Indonesia.
Ketika Serambi berkunjung ke rumah Ilyas (28) dimana Nek Panton tinggal selama ini, Ilyas memangginya dan memberitahukan ada tamu ingin bertemu. Dengan menggunakan kain selendang dan kain sarung, Nek Panton ke luar dari dalam kamar, kondisinya sehat dan masih bisa berjalan tanpa menggunakan tongkat.
Menurut pengakuannya, sehari-hari masih bisa keluar rumah tanpa memakai tongkat, namun ia tidak dapat berjalan jauh. Namun, untuk shalat Nek Aisyah harus duduk, karena tidak mampu berdiri lama, “Han jeut kudong meukhot-khot gaki (Nggak bisa berdiri kaki saya bergetar-red),” kata Nek Panton kepada Serambi, kemarin.
Dalam percakapan dengan Serambi, ingatan Nek Panton sangat bagus. Ia mengaku kalau pendengaran sangat jelas, hanya kondisi matanya yang telah terpengaruh dan tak mampu melihat.
Untuk membeli kacamata, ia tak punya biaya. Ditanya soal pendidikan, Nek Aisyah mengaku tak pernah sekolah, karena ayahnya Tgk Lambot dan ibunya Asiah tak memberi izin dengan alasan “takut jadi kafir” sehingga dia tidak pernah mengecap pendidikan formal. [tribun]
Aisyah binti Lambot, warga Dusun Lhok Desa Kumbang Kecamatan Syamtalira Aron, Aceh Utara, kini diperkirakan telah berusia 150 tahun. Namun, kondisinya masih sehat dan ia bisa berjalan tanpa harus menggunakan tongkat. Jika perkiraan umur itu benar, nenek yang sering dipanggil Nek Panton itu kemungkinan akan menjadi wanita tertua di Aceh dan Indonesia.
Ketika Serambi berkunjung ke rumah Ilyas (28) dimana Nek Panton tinggal selama ini, Ilyas memangginya dan memberitahukan ada tamu ingin bertemu. Dengan menggunakan kain selendang dan kain sarung, Nek Panton ke luar dari dalam kamar, kondisinya sehat dan masih bisa berjalan tanpa menggunakan tongkat.
Menurut pengakuannya, sehari-hari masih bisa keluar rumah tanpa memakai tongkat, namun ia tidak dapat berjalan jauh. Namun, untuk shalat Nek Aisyah harus duduk, karena tidak mampu berdiri lama, “Han jeut kudong meukhot-khot gaki (Nggak bisa berdiri kaki saya bergetar-red),” kata Nek Panton kepada Serambi, kemarin.
Dalam percakapan dengan Serambi, ingatan Nek Panton sangat bagus. Ia mengaku kalau pendengaran sangat jelas, hanya kondisi matanya yang telah terpengaruh dan tak mampu melihat.
Untuk membeli kacamata, ia tak punya biaya. Ditanya soal pendidikan, Nek Aisyah mengaku tak pernah sekolah, karena ayahnya Tgk Lambot dan ibunya Asiah tak memberi izin dengan alasan “takut jadi kafir” sehingga dia tidak pernah mengecap pendidikan formal. [tribun]
0 Response to "Nenek berusia 150 tahun Mampu berjalan tanpa tongkat"
Posting Komentar
mohon tinggalkan komentar disini ya,insyaalloh nnti aku kunjungi blong anda dan pasti ku tinggalkan komentar